TANAMAN HERBAL
Definisi Tanaman Herbal
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati.
Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Alasan Kenapa Masyarakat Cenderung
Kembali Ke Obat Tradisional Tanaman Obat
1. Adanya kelemahan obat modern/obat kimia
* Efek samping langsung atau terakumulasi, hal ini terjadi karena obat modern terdiri dari bahan kimia yang murni baik tunggal maupun campuran. Bahan kimia bersifat tidak organis dan murni sehingga bersifat tajam dan reaktif (mudah bereak
si) sedangkan tubuh kita bersifat organis dan kompleks, sehingga bahan kimia bukan merupakan bahan yang benar-benar cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia untuk tubuh terpaksa dilakukan dengan berbagai batasan dan dalam tingkat masih dapat diterima atau ditoleransi oleh tubuh.
* Sering kurang efektif untuk penyakit tertentu, hal ini dapat kita lihat banyak penyakit belum ditemukan obatnya, sehingga obat yang digunakan lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan terus menerus sesuai gejalanya. Beberapa p
enyakit bahkan belum diketahui sebabnya. Pasien sering harus berulang-ulang ke klinik dan tidak mengalami banyak kemajuan atau bahkan memburuk keadaan
nya.
2. Adanya Kelebihan Tanaman Obat
* Efek samping tidak ada jika penggunaannya secara benar, hal ini mengingat tanaman obat bersifat kompleks dan organis yang cocok untuk tubuh yang bersifat kompleks dan
organis, sehingga tanaman obat dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.
* Efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia, seperti kanker, tumor, darah tinggi, darah rendah, diabetes, hepatitis, stroke, sinusitis, herpes, bau badan, bisul dan lain-lain.
* Harga relatif murah, karena dapat ditanam sendiri, harga akan meningkat jika diperoleh dalam bentuk kering, dan akan meningkat lagi jika diperoleh dalam bentuk hasil ola
han. Harga akan menjadi sangat mahal apabila diperoleh dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dari ekstrak tanaman, seperti vincristine, obat kanker yang diisolasi dari ekstrak tapak dara (Catharanthus roseus) dan diimpor.
* Tidak perlu bantuan tenaga medis, Apabila diagnosa sudah jelas, pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan tenaga medis atau paramedis. Dokter dibutuhkan untuk diagnosa yang benar dengan bantuan analisa laboratorium klinik (r
ekomendasi pengobatan herbal juga dapat diberikan oleh dokter).
3. Tanaman obat sebagai obat alternatif
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan secara resmi dianjurkan untuk digunakan oleh praktisi di dunia kesehatan, bahkan Menteri Kesehatan mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan Obat Asli Indonesia berup
a obat tradisional tanaman obat. Perusahaan-perusahaan farmasi yang selama ini merupakan produsen obat kimia sudah memproduksi obat dengan bahan baku tanaman obat dengan resep tradisional. Kesadaran terhadap ke
nyataan ini maka penggunaan tanaman obat mulai diterima kembali oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif dan cara pemeliharaan kesehatan yang alamiah dan aman.
Pengertian pengobatan alternatif :
* Penderita penyakit tertentu yang serangannya masih dalam tahap awal dapat memilih untuk menggunakan pengobatan dengan tanaman obat guna mencegah berkem
bangnya penyakit dan menghilangkan gejala yang ada.
* Penderita penyakit yang serius dapat memilih pengobatan menggunakan tanaman obat guna menghindari efek samping obat kimia dan dengan harga yang lebih murah.
* Penderita penyakit yang sudah parah
dan harus menghadapi tindakan medis yang drastis seperti pembedahan, amputasi atau penyinaran radioaktif dapat memilih untuk menggunakan pengobatan dengan tanaman obat guna berusaha menghindari tindakan medis drastis tersebut.
* Penderita penyakit yang menurut dokter sudah tidak dapat ditolong lagi masih dapat tetap berusaha untuk menyembuhkan diri sendiri dengan menggunakan tanaman obat.
Sejarah Tanaman Herbal
Tanaman Obat sebagai sebagai obat asli Indonesia, sudah ada sejak zaman nenek moyang kita (Nusantara) yaitu digunakan dalam upaya memelihara kesehatan dan me
ngobati penyakit, kemudian pengetahuan ini diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Pengetahuan tentang tanaman obat da
ri luar seperti india, China terdapat kemiripan dikarenakan letak geografis Nusantara di antara dua pusat kebudayan yaitu China dan India. Hubungan dagang dan penyebaran agama menjadi media penyaluran pengetahuan tentang tanaman obat. Sejak zaman kerajaan di Nusantara dari mulai Kutai Kartanegara, Sriwijaya, Majapahit sampai pada Kesultanan Mataram dan zaman VOC obat yang digunakan nenek moyang bangsa kita adalah tanaman obat.
Pelajaran tentang obat modern di Indonesia berawal ketika didirikan Sekolah Dokter Djawa (STOVIA) tahun 1904 di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter dilingkungan mereka, p
ada zaman itu dimulai pelajaran tentang obat-obatan moderen dengan pendekatan kimiawi, sehingga pada saat itu pengobatan tradisionil mulai sedikit terlupakan.
4. Contoh Tanaman Herbal
a. Mahkota Dewa
Tumbuhan dengan nama ilmiah Phaleria macrocarpa di kenal juga dengan nama simalakama (Melayu/Sumater), Makuto Dewo (Jawa). Berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti: Diabetes Mellitus, Kanker dan Tumor, Hepatitis, Rematik dan Asam urat
1. Diabetes Mellitus
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Ambil 5-6 buah mahkota dewa, iris dan cuci bersih.
2. Rebus bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, minum 3 kali sehari (masing-masing 1 gelas)
2. Kanker dan Tumor
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr temu putih, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan
3. Hepatitis
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
4. Rematik dan Asam urat
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan
sumber: i-herbal.blogspot.com
b. Ketepeng Cina (Cassia alata, Linn.)
Nama Lokal :
Seven golden candlestik (Inggris), Ketepeng kebo (Jawa); Ketepeng cina (Indonesia), Ketepeng badak (Sunda); Acon-aconan (Madura), Sajamera (Halmahera),; Kupang-kupang (Ternate), Tabankun (Tidore); Daun kupang, daun kurap, gelenggang, uru’kap (Sumatera); Daun Sena
Gambar Tanaman Obat Ketepeng Cina - Cassia alata, Linn
Bagian yang dipakai : Daun.
Khasiat / Manfaat Ketepeng Cina / Daun Sena
1. Panu, kurap
Bahan: 1 genggam daun ketepeng cina segar, sedikit tawas (atau 1
sendok makan kapur sirih)
Cara membuat: semua bahan direbus, dilumatkan sampai menjadi
bubur
Cara menggunakan: digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x
per hari
2. Sembelit (susah buang air besar)
Bahan: 7 lembar daun muda ketepeng cina segar,
Cara membuat: Bahan direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih
sampai menjadi 1 gelas
Cara menggunakan: diminum sekaligus
3. Sariawan
Bahan: 4 lembar daun ketepeng cina s
egar, garam secukupnya.
Cara menggunakan: dicuci bersih, dikunyah dengan garam
secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit,
kemudian airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
4. Cacing Keremi pada anak-anak
Bahan: 7 lembar daun ketepeng cina segar, asam secukupnya untuk
menghilangkan bau, 2 sendok teh bubuk akar kelembak.
Cara membuat : Semua bahan direbus dengan 2 gelas air hingga
mendidih sampai menjadi 1 gelas, disaring.
Cara menggunakan: Sesudah hangat diminum
Hedyotis corymbosa synonim Oldenlandia corymbosa, Linn.
Nama Lokal :
Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China).
Mutiara - Hedyotis corymbosa
Bagian yg dipakai:
Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.
Khasiat / manfaat Rumput Mutiara:
- Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
- Radang usus buntu (Acute appendicitis).
- Hepatitis, cholecystitis.
- Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi
saluran kemih.
- Bisul (carbuncle), borok,
- Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara,
rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.
d. Temu Putih
Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)
Nama asing : Zedoary, Hidden Ginger, Red Leaf Spice Ginger
Curcuma zedoaria
Gambar Tanaman Obat Temu Putih - Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.
Kegunaan : Sebagai obat kudis, radan
g kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) sesudah nifas.
e. Tapak Dara (Catharantu
s roseus (L.) G. Don.)
Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda)
Gambat Tanaman Obat Tapak Dara - (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak.
Daftar Rujukan
0 komentar:
Posting Komentar